Indonesia
merupakan negara dengan kekayaan alam yang beraneka ragam di samping itu negara
kita juga rawan akan bencana alam. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan
negara kepulauan yang terletak di jalur pergeseran lempeng yang memanjang dari
Sumatera Utara melewati selatan pulau Jawa hingga ke Sulawesi dan juga Irian
Jaya. Bahaya bencana alam dapat berupa gempa bumi, tsunami, letusan gunung api,
hingga tanah longsor. Meskipun begitu, hidup di daerah yang rawan bencana
justru akan membuat bangsa ini menjadi tahan banting, tidak manja, dan penuh
kesiapsiagaan. Tinggal sejauh mana bangsa ini mampu meningkatkan kewaspadaannya
untuk dapat mengurangi akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana (dalam
hal ini gempa bumi) dan dapat segera bangkit setelah bencana terjadi dengan
produktifitas yang sama dengan sebelumnya.
Selain itu kita sebagai masyarakat
yang tinggal di daerah rawan bencana harus tahu pendidikan tentang bencana itu
sendiri dan ilmu yang terkait di dalamnya. Gempa bumi merupakan peristiwa
pelepasan energi yang menyebabkan dislokasi (pergeseran) pada bagian dalam bumi
secara tiba-tiba sehingga menimbulkan getaran di permukaan bumi. Ilmu yang
terkait di dalamnya salah satunya adalah ilmu geofisika, ilmu ini mempelajari
bagaimana gelombang gempa menjalar di dalam bumi hingga sampai ke permukaan
bumi dan juga mempelajari jenis-jenis gelombang yang dapat muncul akibat gempa.
Dalam mitigasi peran ilmu ini terletak pada bagaimana ilmu ini berperan dalam
proses penangkapan signal gelombang di stasiun pencatat gempa bumi sehingga
kita bisa mengenali seberapa besar kekuatan gempa bumi tersebut.
Baru-baru ini dua gempa besar
mengguncang Aceh dengan kekuatan 8,5 SR dan 8,1 SR terjadi pada tanggal 11
April 2012. Walaupun gempa ini cukup besar dan hanya sedikit menimbulkan korban
jiwa, namun dengan terjadinya dua gempa besar ini menimbulkan kepanikan yang
luar biasa di daerah pesisir Simeulue, NAD. Oleh karena itu mitigasi bencana
gempa bumi perlu disosialisasikan kepada masyarakat untuk mengantisipasi jika
terjadi gempa. Mitigasi adalah usaha untuk meminimalisir kerugian dan resiko akibat
bencana alam. Perlu disadari, bahwa gempa sangat jarang membunuh, umumnya yang
membunuh itu adalah reruntuhan bangunan akibat gempa dan si korban tidak
melindungi diri dari bangunan tersebut.
Mitigasi dapat dilakukan dengan tiga tahapan yaitu : sebelum terjadi, ketika berlangsung dan setelah terjadi gempa bumi.
Mitigasi dapat dilakukan dengan tiga tahapan yaitu : sebelum terjadi, ketika berlangsung dan setelah terjadi gempa bumi.
SEBELUM
TERJADI GEMPA BUMI
A.
Kunci
utama kenali apa itu gempa bumi. Pastikan letak rumah anda terhindar dari
bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi, jangan mendirikan rumah di daerah yang
rawan longsor (pinggir lereng). Renovasilah rumah anda jika ada bagian yang
sudah rapuh agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
B.
Kenali
lingkungan tempat Anda bekerja. Perhatikanlah dimana letak pintu, dan tangga
darurat. Belajarlah untuk melakukan P3K dan menggunakan alat pemadam kebakaran,
serta catatlah nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi
gempa bumi seperti nomor telepon pemadam kebakaran, ambulans, kantor polisi,
dll.
C.
Persiapan
rutin pada tempat anda bekerja dan tinggal. Perabotan (lemari, cabinet, dll)
diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh,
roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi. Simpan bahan yang mudah terbakar
pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran. Selalu
mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan. Kenalilah jalur
evakuasi.
D.
Penyebab
kecelakaan pada saat gempa bumi yaitu tertimpa reruntuhan. Atur benda yang
berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang
tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi (misalnya lampu dll).
E.
Alat
yang harus Anda persiapkan yaitu kotak P3K, senter/lampu battery, radio, alat
komunikasi, makanan suplemen dan air.
SAAT TERJADI GEMPA BUMI
A.
Pertama
kali yang harus Anda lakukan adalah JANGAN PANIK.
B.
Jika
Anda berada di luar bangunan atau area terbuka hindarilah bangunan, pohon, dan
tiang listrik. Pastikan Anda berada di area yang cukup luas.
C.
Jika
Anda sedang mengendarai kendaraan, hentikan kendaraan Anda dan tempatkan di
tempat yang aman serta turunlah dari kendaraan.
D.
Jika
Anda tinggal di daerah pantai, segera jauhi pantai pergilah ke tempat yang
lebih tinggi seperti bukit untuk menghindari bahaya tsunami.
E.
Jika
Anda tinggal di daerah pegunungan, segera hindari daerah rawan longsor.
SETELAH TERJADI GEMPA BUMI
A.
Jika
Anda berada di dalam bangunan. Keluarlah dari bangunan dengan tertib, jangan
menggunakan lift, gunakanlah tangga. Perhatikan jalur evakuasi yang telah
dipersiapkan.
B.
Periksa
lingkungan di sekitar Anda. Apabila ada yang terluka, lakukan P3K. Mintalah
pertolongan apabila terjadi luka parah. Periksa apabila terjadi kebakaran,
kebocoran gas, hubungan arus pendek listrik, dan kebocoran pipa air.
C.
Jangan
memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat
bagian yang rapuh dan mudah runtuh.
D.
Perhatikan
informasi mengenai gempa bumi dari radio / TV (apabila terjadi gempa susulan).
Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
E.
Jangan
panik dan berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa demi keamanan dan ketenangan
jiwa.
Mudah-mudahan artikel mitigasi bencana
alam gempa bumi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat digunakan untuk
mengantisipasi apabila terjadi bencana alam gempa bumi.
SUMBER :
http://inatews.bmkg.go.id/mitigasi.php , diakses tanggal 22 April 2012 pukul
13.00
http://www.bmkg.go.id/bbmkg_wilayah_2/Geofisika/antisipasigempa.bmkg , diakses tanggal 22 April 2012 pukul
13.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar