Minggu, 22 April 2012

MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI




            Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang beraneka ragam di samping itu negara kita juga rawan akan bencana alam. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di jalur pergeseran lempeng yang memanjang dari Sumatera Utara melewati selatan pulau Jawa hingga ke Sulawesi dan juga Irian Jaya. Bahaya bencana alam dapat berupa gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, hingga tanah longsor. Meskipun begitu, hidup di daerah yang rawan bencana justru akan membuat bangsa ini menjadi tahan banting, tidak manja, dan penuh kesiapsiagaan. Tinggal sejauh mana bangsa ini mampu meningkatkan kewaspadaannya untuk dapat mengurangi akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana (dalam hal ini gempa bumi) dan dapat segera bangkit setelah bencana terjadi dengan produktifitas yang sama dengan sebelumnya.
Selain itu kita sebagai masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana harus tahu pendidikan tentang bencana itu sendiri dan ilmu yang terkait di dalamnya. Gempa bumi merupakan peristiwa pelepasan energi yang menyebabkan dislokasi (pergeseran) pada bagian dalam bumi secara tiba-tiba sehingga menimbulkan getaran di permukaan bumi. Ilmu yang terkait di dalamnya salah satunya adalah ilmu geofisika, ilmu ini mempelajari bagaimana gelombang gempa menjalar di dalam bumi hingga sampai ke permukaan bumi dan juga mempelajari jenis-jenis gelombang yang dapat muncul akibat gempa. Dalam mitigasi peran ilmu ini terletak pada bagaimana ilmu ini berperan dalam proses penangkapan signal gelombang di stasiun pencatat gempa bumi sehingga kita bisa mengenali seberapa besar kekuatan gempa bumi tersebut.
Baru-baru ini dua gempa besar mengguncang Aceh dengan kekuatan 8,5 SR dan 8,1 SR terjadi pada tanggal 11 April 2012. Walaupun gempa ini cukup besar dan hanya sedikit menimbulkan korban jiwa, namun dengan terjadinya dua gempa besar ini menimbulkan kepanikan yang luar biasa di daerah pesisir Simeulue, NAD. Oleh karena itu mitigasi bencana gempa bumi perlu disosialisasikan kepada masyarakat untuk mengantisipasi jika terjadi gempa. Mitigasi adalah usaha untuk meminimalisir kerugian dan resiko akibat bencana alam. Perlu disadari, bahwa gempa sangat jarang membunuh, umumnya yang membunuh itu adalah reruntuhan bangunan akibat gempa dan si korban tidak melindungi diri dari bangunan tersebut.

Mitigasi dapat dilakukan dengan tiga tahapan yaitu : sebelum terjadi, ketika berlangsung dan setelah terjadi gempa bumi.
SEBELUM TERJADI GEMPA BUMI
A.    Kunci utama kenali apa itu gempa bumi. Pastikan letak rumah anda terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi, jangan mendirikan rumah di daerah yang rawan longsor (pinggir lereng). Renovasilah rumah anda jika ada bagian yang sudah rapuh agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
B.    Kenali lingkungan tempat Anda bekerja. Perhatikanlah dimana letak pintu, dan tangga darurat. Belajarlah untuk melakukan P3K dan menggunakan alat pemadam kebakaran, serta catatlah nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi seperti nomor telepon pemadam kebakaran, ambulans, kantor polisi, dll.
C.   Persiapan rutin pada tempat anda bekerja dan tinggal. Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi. Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran. Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan. Kenalilah jalur evakuasi.
D.   Penyebab kecelakaan pada saat gempa bumi yaitu tertimpa reruntuhan. Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi (misalnya lampu dll).
E.    Alat yang harus Anda persiapkan yaitu kotak P3K, senter/lampu battery, radio, alat komunikasi, makanan suplemen dan air.

SAAT TERJADI GEMPA BUMI

A.    Pertama kali yang harus Anda lakukan adalah JANGAN PANIK.
B.    Jika Anda berada di luar bangunan atau area terbuka hindarilah bangunan, pohon, dan tiang listrik. Pastikan Anda berada di area yang cukup luas.
C.   Jika Anda sedang mengendarai kendaraan, hentikan kendaraan Anda dan tempatkan di tempat yang aman serta turunlah dari kendaraan.
D.   Jika Anda tinggal di daerah pantai, segera jauhi pantai pergilah ke tempat yang lebih tinggi seperti bukit untuk menghindari bahaya tsunami.
E.    Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, segera hindari daerah rawan longsor.

SETELAH TERJADI GEMPA BUMI

A.    Jika Anda berada di dalam bangunan. Keluarlah dari bangunan dengan tertib, jangan menggunakan lift, gunakanlah tangga. Perhatikan jalur evakuasi yang telah dipersiapkan.
B.    Periksa lingkungan di sekitar Anda. Apabila ada yang terluka, lakukan P3K. Mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah. Periksa apabila terjadi kebakaran, kebocoran gas, hubungan arus pendek listrik, dan kebocoran pipa air.
C.   Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat bagian yang rapuh dan mudah runtuh.
D.   Perhatikan informasi mengenai gempa bumi dari radio / TV (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
E.    Jangan panik dan berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa demi keamanan dan ketenangan jiwa.

Mudah-mudahan artikel mitigasi bencana alam gempa bumi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat digunakan untuk mengantisipasi apabila terjadi bencana alam gempa bumi.

SUMBER :
http://inatews.bmkg.go.id/mitigasi.php , diakses tanggal 22 April 2012 pukul 13.00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar