Rabu, 28 Maret 2012

Sirkulasi Termohalin


  • Sirkulasi Termohalin adalah sirkulasi samudera skala besar yang digerakkan oleh gradien densitas global yang dihasilkan melalui panas permukaan dan fluks air tawar.
  • Gradien densitas adalah variasi densitas di suatu daerah. Dalam kasus perairan laut, gradien dengan kemiringan nyata menimbulkan statifikasi konsentrasi salinitas yang berbeda. inilah yang disebut dengan Haloklin.
  • Fluks dalam istilah dinamika fluida adalah jumlah aliran yang melalui satu unit luas terhadap satu unit waktu.
  • Termo = suhu; halin = kadar garam. faktor yang menentukan densitas air laut.
  • Sirkulasi ini berpengaruh besar terhadap iklim Bumi.
sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4c/Thermohaline_Circulation_2.png/400px-Thermohaline_Circulation_2.png
sumber : http://www.earthzine.org/wp-content/uploads/2007/11/hi_ocean_circulation.jpg
  • Air laut hangat menguap mengakibatkan berkurangnya rapat massa air, massa air yang lebih ringan  mengapung pada massa air yang lebih rapat, yang dikenal dengan stratifikasi stabil.
  • Massa air rapat yang pertama terbentuk tidak dalam keadaan stratifikasi stabil. Untuk menstabilkan, massa air dari densitas yang berbeda mengalir menghasilkan gaya gerak untuk arus dalam.
  • Sirkulasi Termohalin terutama dipicu oleh pembentukan massa air dalam di Atlantik utara dan samudera selatan serta gaya yang disebabkan oleh perbedaan suhu dan salinitas perairan.
  • Pembentukan dan pergerakan massa air dalam di samudera Atlantik utara menciptakan massa air  turun yang mengisi cekungan dan mengalir dengan lambat menuju ke lapisan dalam Atlantik.
  • Pendinginan di lintang tinggi dan pemanasan di lintang rendah mendorong pergerakan air dalam di kutub menuju selatan.
  • Air dalam mengalir melalui cekungan samudera Antartika di sekitar Afrika selatan dan terpisah menjadi dua rute: satu menuju samudera Hindia dan satu melewati Australia menuju Pasifik.
sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a6/Conveyor_belt.svg/400px-Conveyor_belt.svg.png
sumber : http://www.liv.ac.uk/physocean/schematics/thc.gif
sumber : http://www.meted.ucar.edu/oceans/currents/media/graphics/atlantic_thermo.jpg
  • Di samudera Hindia, air dingin dari Atlantik yang digambarkan oleh aliran yang air lebih hangat di lapisan atas samudera Pasifik tropis, menyebabkan pertukaran vertikal dari air turun yang rapat dengan air yang lebih ringan di atas. ini dikenal dengan penjungkiran. Di samudera Pasifik, air dingin dari Atlantik mengalami gaya halin dan secara lambat menjadi lebih hangat dan lebih tawar.
  • Air dingin yang keluar dari bawah permukaan laut membuat permukaan laut Atlantik sedikit lebih rendah dibandingkan Pasifik dan salinitas air di Atlantik lebih tinggi dibandingkan di Pasifik. Ini menimbulkan gerak besar namun lambat dari lapisan teratas samudera yang lebih hangat dari Pasifik tropis ke samudera Hindia melalui kepulauan Indonesia untuk menggantikan air dasar Antartika yang dingin. Ini juga dikenal sebagai gaya halin (Air bersih di lintang tinggi bertambah dan di lintang rendah mengalami penguapan). Air lebih tawar dan lebih hangat dari Pasifik mengalir melalui Atlantik selatan menuju Greenland yang sejuk dan mengalami pendinginan evaporatif dan turun ke dasar samudera menyediakan sirkulasi termohalin berkelanjutan.
  • Pendinginan evaporatif adalah Fenomena fisik di mana penguapan mendinginkan benda atau zat cair ketika bersentuhan dengannya.
  • Sirkulasi Termohalin berperan penting dalam menyediakan panas ke daerah-daerah kutub dan mengatur jumlah es laut di daerah ini.
  • Perubahan sirkulasi Termohalin berpengaruh penting terhadap bujet radiasi Bumi.
  • Juga berperan penting dalam menentukan konsentrasi CO2 di Atmosfir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar